Get Married (2007) 6.5227

6.5227
Trailer

Nonton Film Get Married (2007) Streaming Movie Sub Indo

Nonton Get Married Full Movie – Kemarin saya menonton ulang Get Married (2007). Kebetulan filmnya sedang ditampilkan ulang di salah satu kanal TV. Saat masih SMP, saya sangat terhibur dengan film ini. Guyonannya segar dan konyol. Saya bahkan baru tahu bahwa Get Married merupakan film terlaris kedua pada tahun 2007.

Namun, saat saya sudah kuliah, pandangan saya terhadap Menikah berbeda. Get Married menceritakan dinamika persahabatan dan pernikahan. Empat sekawan yang menganggur karena sama-sama kesulitan menggapai impian. Satu-satunya perempuan dalam gerombolan tersebut, Mae, dipaksa orangtuanya untuk segera menikah. Gegerlah kehidupan normal mereka yang sehari-hari berputar antara ngopi, merokok, main domino, dan nongkrong.

Film ini melibatkan sedikit keluarga dan menyorotnya sebagai sumber kekacauan pertama. Tentu saja saat orang tua Mae ingin menikahkan anaknya pasti tidak menjadi tanggung jawab mereka lagi. Perbedaan tersebut berbuah pada masalah lain – yang dituturkan secara komikal dalam film ini.

Oleh teman-teman, Mae permintaan untuk ‘jual mahal’. Mae akan menilai setiap lelaki yang datang ke rumah dan memberi kode kepada teman-teman melalui tempat jemuran. Di ujung kampung, teman-teman-siap mengintimidasi calon-calon Mae. Begitu terus.

Download Film Get Married (2007) Streaming Movie Sub Indo

Get Married Full Movie – Sampai suatu hari terjadi kesalahan kesalahan saat menangkap kode. Tidak ada lagi laki-laki yang datang ke rumah, lalu Ibu Mae tiba-tiba masuk rumah sakit karena tertekan. Sebagai solusi atas masalah tersebut, teman-teman Mae ‘hompimpah’ untuk menentukan calon Mae diantara mereka bertiga.

Sebagai perempuan, saya kesal. Entah sudah berapa kali saya justru tertawa sinis – bukan ngak seperti sebelas tahun yang lalu. Mae justru menjadi objek yang seakan ‘dioper ke siapa pun yang mau’ di balik label pernikahan. Mae yang ‘jual mahal’ pada akhirnya harus menerima nasib ‘dijual murah’ oleh sahabatnya sendiri – melalui murahan: hompimpah.

Seolah-olah perjuangan dalam kehidupan perempuan hanya ada pada saat Ia dinas keluarga dan menikah. Bahkan saat menganggap pernikahan, perempuan harus mematuhi aturan masyarakat, “Kalau jual mahal nantinya tidak ada laki-laki yang mau.”